--> Cara Menentukan Dimensi Balok, Kolom dan Pelat Lantai Struktur Bangunan | SIPILKUSIPILMU

Friday 24 March 2017

Cara Menentukan Dimensi Balok, Kolom dan Pelat Lantai Struktur Bangunan

| Friday 24 March 2017
CARA MENENTUKAN DIMENSI BALOK, KOLOM DAN PELAT LANTAI
Perhitungan struktur bangunan wajib untuk dilakukan orang yang ahli di bidang tersebut. Tetapi bagi anda yang tidak ahli di bidang tersebut tetapi ingin mengetahui kasaran ukuran dari suatu balok, kolom, pelat lantai maka jangan berkecil hati, artikel berikut akan memberikan contoh perhitungan yang sederhana dimana anda bisa mengetahui kasaran dari ukuran balok, kolom dan pelat lantai

Contoh :
Bangunan dengan bentangan ruang 6 meter, maka tentukanlah:
  1. Dimensi balok
  2. Dimensi Kolom
  3. Tebal Pelat

1. Dimensi Balok

Balok adalah bagian dari structural sebuah bangunan yang kaku dan dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom penopang. Selain itu ring balok juga berfungsi sebagai pengikat kolom-kolom agar apabila terjadi pergerakan kolom-kolom tersebut tetap bersatu padu mempertahankan bentuk dan posisinya semula. Ring balok dibuat dari bahan yang sama dengan kolomnya sehingga hubungan ring balok dengan kolomnya bersifat kaku tidak mudah berubah bentuk. Pola gaya yang tidak seragam dapat mengakibatkan balok melengkung atau defleksi yang harus ditahan oleh kekuatan internal material.

Balok Induk
Balok Induk, adalah semua balok yang melintang tanpa topang pada seluruh lebar bangunan dan pada kedua ujungnya bertumpu pada kolom.
Contoh perhitungan sederhana :
Tinggi = 1/12 x bentangan = (1/12) x 6 m = 0,5 m = 50 cm
Lebar = 1/2 x tinggi balok = 1/2 x 50 cm =25 cm
Jadi Dimensi balok (L x T)= 25 cm x 50 cm

(perhitungan ini hanya digunakan untuk propose space pada tahap design arsitektur sehingga untuk perhitungan detail perlu menggunakan orang yang ahli)

Balok Anak
Balok Anak, adalah balok yang pada kedua ujungnya bertumpu pada balok induk, digunakan untuk memperkecil petak-petak lantai disetiap ruangan
Contoh perhitungan sederhana :
Tinggi = 1/15 x Bentangan = (1/15) x 6 m = 0,4 m = 40 cm
Lebar = 1/2 x Tinggi balok = 1/2 x 40 cm = 20 cm
Jadi Dimensi balok (L x T)= 20 cm x 40 cm

(perhitungan ini hanya digunakan untuk propose space pada tahap design arsitektur sehingga untuk perhitungan detail perlu menggunakan orang yang ahli)

2. Dimensi penampang kolom


Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996).

SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.

Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin.
Contoh Perhitungan Sederhana :
Penampang Kolom
L = Lebar balok + (2x5cm) = 25+(2x5cm) = 35 cm
Jadi ukuran kolom = 35 cm x 35 cm

(perhitungan ini hanya digunakan untuk propose space pada tahap design arsitektur sehingga untuk perhitungan detail perlu menggunakan orang yang ahli)

3. Tebal Pelat Lanta

Yang dimaksud plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, jadi merupakan lantai tingkat. Plat lantai ini didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan.
Fungsi plat lantai adalah :

Memisahkan ruang bawah dan ruang atas
Sebagai tempat berpijak penghuni di lantai atas
Untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada ruang bawah
Meredam suara dari ruang atas maupun dari ruang bawah
Menambah kekakuan bangunan pada arah horisontal
Contoh Perhitungan Sederhana
Tebal = 1/40 x Bentang = 1/40 x 6m = 0,15 m = 15 cm

(perhitungan ini hanya digunakan untuk propose space pada tahap design arsitektur sehingga untuk perhitungan detail perlu menggunakan orang yang ahli)

Related Posts

3 comments:

  1. Jika menggunakan materi baja (misalkan WF atau INP), berapa kira-kira perbandingan tinggi balok baja dengan lebar bentang?

    ReplyDelete